4 Kekuatan Untuk Kemajuan Peradaban Islam

Artikel,

www.ismuba-smam9sby.sch.id - Kemarin ahad (22/07/2018) pimpinan cabang Muhammadiyah Wiyung, Guru dan salah satu alumni SMA Muhammadiyah 9 Surabaya mengikuti pengajian pencerah PD Muhammadiyah Surabaya di Gedung At-Tauhid Universitas Muhammadiyah Surabaya. Dalam pengajian yang sekaligus silatur rahmi KBIH Muhammadiyah tersebut menghadirkan narasumber dari Sekretaris Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr. Okrisal Eka Putra, Lc. M.Ag.

Pengajian pencerah dengan tema "Sejarah peradaban Islam dalam 4 Kekuatan Haji" Dr. Okrisal Eka Putra, Lc. M.Ag menjelaskan bahwa dalam proses ibadah haji memliki 4 kekuatan yang berbeda dengan ibadah dalam Islam selain haji. Dimana 4 kekuatan tersebut adalah iman, fisik, ekonomi, dan ilmu pengetahuan. 

Seorang yang berhaji harus menumbuhkan kekuatan iman sebagai hasil manifesto kepatuhan kepada Allah SWT. Sebagaimana dalam sejarah Nabi Ibrahim as dan keluarganya Siti Hajar dan Nabi Ismail as, beliau menjelaskan kepatuhan terhadap Allah SWT sangat kuat. Pada saat Nabi Ibrahim as yang sejak 80 tahun baru dikarunia Allah anak 'Nabi Ismail as', namun Allah langsung memerintahkannya untuk menempatkan Siti Hajar dan Nabi Isma'il ke Makkah. Dengan kepatuhannya, Siti Hajar bersedia untuk tinggal di Makkah yang pada saat itu masih belum ada apa-apa sebagaimana yang sekarang kita lihat. Tanpa kepatuhan dan taqwanya kepada Allah SWT, Siti Hajar tentulah tidak akan menerima perintah tersebut.

Disaat itu pula, Nabi Ibrahim as diperintah oleh Allah SWT untuk menyembeli Nabi Isma'il as. Dengan kepatuhan pula Nabi Isma'il menerimanya, karena itu merupakan perintah Allah SWT. Oleh karena itu kita sebagai umat islam harus terus bertaqwa kepada Allah SWT dan tidak menyembah dan percaya selainnya. Dengan kuatnya iman tersebut, maka peradaban Islam akan semakin kuat.

Selain iman, kekuatan yang perlu ada pada diri umat Islam adalah fisik. Tanpa fisik yang kuat, maka akan kesulitan dalam prosesi ibadah Haji atau perkembangan peradaban Islam. Oleh karenanya Nabi Muhammad SAW pernah bersabda untuk beralatih memanah, berkuda, dan berenang.

Kekuatan yang ketiga adalah ekonomi. Sebagai umat Islam harus kaya, dan berubah untuk terus optimis. Dengan kekayaan tersebut, umat Islam mampu memakmurkan umat lain yang sedang kesulitan. Sebagaimana dalam ritual haji, kaya atau mampu merupakan salah satu syarat, tanpa mempunya harta belum tentu kita akan mampu melaksanakan ibadah haji. Begitu pula dengan perjuganan peradaban Islam, tanpa kekuatan tersebut umat Islam akan stagnan dan tidak berkembang menyaingi kekuatan selain Islam yang saat ini berkembang pesat.

Dan yang terakhir adalah ilmu pengetahuan. Tanpa adanya ilmu pengetahuan, kita dalam melaksanakan ritual ibadah haji maka kita tidak akan paham yang harus dilakukan saat berhaji. Dengan ilmu pengetahuan itulah kita akan pahama akan ritual haji. Begitu juga dengan ilmu pengetahuan, kita akan terus maju terhadap peradaban Islam dimasa mendatang, seperti di Era Dinasti Abbasyiyah yang berjaya karena ilmu pengetahuannya.

Semoga bermanfaat. Salam generasi muse.

NB: artikel ini merupakan resume pribadi penulis (Azid Zainuri) dari pengajian pencerah ahad kemaren (22/07/2018) yang mengambil pokok bahasan 4 hal yang disampaikan oleh Dr.  Okrisal Eka Putra, Lc. M. Ag dan kemudian dijabarkan penulis secara pribadi. Untuk itu jika ada kesalahan dalam deskripsi, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya dan kritikan komentar untuk membenarkan tulisan ini. Terimakasih sudah membaca.