Lisensi

TqR4TFX7TFdmYFG4TFI4TZNbTKTusBSpMXQpaVQps6ft

Analisis Hubungan Sholat dalam Kajian Fisika

smam9sby
0 Comments
Artikel,

Oleh Imroatul Maghfiroh, S.Pd

Guru Fisika SMA Muhammadiyah 9 Surabaya

Fisika berperan dalam memberikan banyak kemudahan dalam kegiatan ibadah yang merupakan kewajiban bagi setiap individu muslim, salah satunya yaitu shalat. Penguasaan terhadap Fisika akan memberikan peluang besar bagi umat Islam untuk sukses di dunia dan di akhirat. Melaksanakan shalat dengan khusyu’ dan tuma’nina adalah kewajibna bagi kita umat islam, begitu juga mempelajari ilmu fisika merupakan kewajiban bagi kita setiap umat islam karena sebagaimana hadis nabi yaitu menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim (H.R Ibnu Majah). Dengan menerapkan ilmu fisika dalam shalat maka sholat kita akan lebih nikmat karena kita tahu hubunganya dengan ilmu yang kita pelajari yaitu ilmu fisika, selain itu juga mempermudah menjadikan kita lebih hebat dan bersemangat lagi dalam mempelajari ilmu fisika yang menjadi momok bahwa fisika itu sulit padahal fisika itu menyenangkan dan ada dalam kehidupan kita sehari-hari terutama dalam kegiatan ibadah kita.

Sholat merupakan ibadah rutin yang wajib dikerjakan oleh umat Islam sebagai sarana pendekatan diri terhadap Allah. Definisi umum dari shalat meliputi segala bentuknya, yang bermula dari gerakan takbiratul ihram (bersama pelafalan niat dalam hati) dan ditutup dengan salam. Shalat harus kita lakukan dengan khusyu’ agar kita merasakan kenikmatan dan keberuntungan, sebagaiman dalam surat al-mukminun ayat 1-2 yang artinya: “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya” (Q.s. al-Mukminun/32: 1-2). Salah satu cara agar kita bisa khusyu’ dalam sholat adalah dengan memahami makna dari bacaan sholat begitu juga memahami filosofi gerakan sholat yang akan memberikan manfaat Kesehatan bagi tubuh kita, salah satunya yaitu dengan menghubungkan sholat dengan ilmu fisika, kalau kita paham ilmunya maka kita akan menjalankan shalat itu dengan sungguh-sungguh dan khusyu’.

Hubungan antara sholat dengan ilmu fisika sebenarnya sangatlah banyak dari segi gerakan, menentukan arah kiblat, filosofi dalam sholat berjamaah, cara menetukan jarak pada sholat yang boleh di jama’, dll. Namun pada kesempatan ini kita akan membahas hubungan fisika dengan sholat pada pembahasan anatara lain yaitu:

Analisis Torsi pada Gerakan Takbiratul Ihrom dan Setelah Takbirotul Ihrom

Gerakan takbirotul ihram dan setelah takbiratul ihrom bisa kita lihat pada gambar di bawah ini:

Analisis Hubungan Sholat dalam Kajian Fisika

Konsep fisika yang digunakan dalam analisis gerakan shalat ketika takbiratul ihram dan setelah takbiratul ihram adalah analisis torsi yang akan menghasilkan nilai torsi dan keseimbangan. Arah torsi ditentukan dengan menggunakan kaidah tangan kanan dan arah rotasinya menggunakan arah jarum jam.

Menurut suhadi dan miftahul Jannah (2020): Dari dua analisis yang dihasilkan dari Gerakan shalat ketika takbiratul ihram dan setelah takbiratul ihram, menghasilkan nilai torsi yang sama dimana hasil tangan kanan keluar bidang kertas dan torsi bernilai negatif (-) karena berlawanan arah jarum jam, sedangkan tangan kiri menembus bidang kertas dan torsi bernilai positif (+) karena serah jarum jam.

Sehingga dalam hal ini, hasil torsi dari kedua tangan saat takbiratul ihram dan setelah takbiratul ihram (kedua tangan disedekapkan pada dada) adalah setimbang dan hasil gaya yang bekerja adalah nol, hubungannya dengan orang yang mengerjakan shalat dengan khusyu’dan benar maka akan mempunyai jiwa yang stabil dan tenang. Modal utama yang menjadikan kehidupan seimbang adalah peningkatan dimensi spiritual berupa shalat. Sehingga sudah jelas bahwa saat shalat berdiri dihadapan Rabb-nya dengan totalitas khusyu’ akan melahirkan reaksi total dengan kelegaan jiwa dan ketenangan pikiran

Analisis Vektor pada Gerakan Sholat

Besaran vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan arah, dari pengertian besaran vektor ini juga sesuai dengan syarat sah shalat yaitu apabila ingin sholat kita sah maka harus memenuhi syarat dan rukun shalat. Penjumlahan dari satu atau lebih vektor disebut dengan resultan vektor, ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menentukan resultan vektor antara lain:

Metode Segitiga

Metode segitiga yaitu sama halnya dengan ruku’, pada gerakan ruku’ ini membentuk sudut 900 sebagaimana pada gambar ruku’ di bawah ini:

Analisis Hubungan Sholat dalam Kajian Fisika

Posisi ruku’ yang sempurna ini menjadikan posisi yang kuat, sehingga banyak digunakan oleh arsitek pada sudut ruang adalah 900, seperti pada pintu dan jendela.

Metode Jajar Genjang

Analisis Hubungan Sholat dalam Kajian Fisika

Metode jajar genjang adalah sama dengan gerakan saat sujud, punggung yang lurus kebawah diibaratkan dengan vektor arah X dan lutut yang lurus hingga paha diibaratkan sebagai Y, sedangkan pantat adalah pertemuan antara punggung yang lurus ke bawah dan lulut yg tegak membentuk sudut lancip yakni 450.

Metode Polygon

Metode polygon sama halnya dengan gerakan rukuk dan gerakan menuju I’tidal, Gerakan I’tidal adalah bangun dari rukuk sebelum sujud, karena metode polygon ini digunakan untuk menjumlahkan lebih dari dua vektor atau lebih, sebagaimana gambar di bawah ini:

Analisis Hubungan Sholat dalam Kajian Fisika

Gerakan shalat satu rakaat (berdiri tegak akan membentuk sudut 00, saat rukuk dengan punggung dan kaki tegak lurus akan membentuk sudut 900, dan saat sujud terbentuk sudut 1350, karena dalam satu gerakan shalat, sujud yang dilakukan 2 kali, maka 2 kali sujud membentuk sujdut 2700, jika dijumlahkan total dalam satu gerakan shalat, maka jumlah sudutnya sama dengan gerakan thawaf yakni 3600.

Hubungan Energi Positif dengan Shalat Jamaah

Dalam shalat berjamaah kita wajib merapatkan shaf atau barisan, sebagaiman pada sebuah hadis yang berbunyi: “Rapatkanlah shafmu karena merapatkan shaf itu termasuk Sebagian dari kesempurnaan shalat (H.R Bukhori dan Muslim)”. Sesuai dengan hadis berikut maka merapatkan shaf adalah merupakan kesempurnaan dalam shalat, sehingga kalau shalat kita mau sempurna maka shaf shalat kita harus lurus dan rapat. Ternyata pada ilmu fisika juga dijelaskan bahwa dengan merapatkan shaf shalat itu akan memberikan atau menyalurkan energi yang positif terhadap para jamaah.

Sebagaimana dalam kajian iptek, seperti yang diungkapkan Agus Mustafa, beliau merupakan pakar ilmu fisika yang menulis penelitian dalam bukunya bagaimana hubungan shaf dalam shalat dengan energi manusia.

Beliau menyimpulkan bahwa, berdasarkan ilmu fisika, shaf yang rapat dalam shalat akan menyatukan energi-energi positif manusia. Sebaliknya, shaf yang tidak rapat dalam shalat akan memecah energi jama’ah itu.

Berikut adalah penjelasan tentang hubungan ilmu fisika (pada materi torsi, vektor dan energi ) dengan shalat, semoga bisa menumbuhkan semangat kita dalam ibadah shalat sehingga kita bisa merasakan nikmat shalat bagi tubuh kita, dan menumbuhkan semangat kita dalam menuntut ilmu lebih menggebu-gebu lagi terutama belajar fisika yang asyik dan menarik karena mempelajari fisika dalam lingkup kehidupan kita sehari-hari yaitu dalam filosofi sholat ibadah wajib kita.

Sumber Rujukan

Suhadi.” Analisis Torsi Mengikuti Pola Gerakan Shalat Ketika Takbiratul Ihram dan Setelah Takbiratul Ihram”. Jurnal Penelitian Fisika dan Terapannya (Jupiter), 1 (2), (2020): 1-10.

Jumini, Sri. “Analisis Vektor Dalam Gerakan Shalat Terhadap Kesehatan”. Jurnal Kajian Pendidikan Sains Vol. IV No. 02, September, (2018): 1-12

SM, Masyhud. 2015. Bimbingan Shalat Nabi SAW. Sidoarjo: Penerbit Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Sidoarjo

Pimpinan Pusat Muhammadiyah. 2011. Himpunan Putusan Tarjih. Yogyakarta: Penerbit Suara Muhammadiyah.

Yakhsyallah Mansur, Imam. 2020. “Rapat Shaf Shalat Satukan Energi Fisika”

PENDAFTARAN PESETA DIDIK BARU

Kami mengundang putra terbaik Negeri untuk bergabung bersama SMA Muhammadiyah 9 Surabaya

Form Bantuan Whatsapp

Hello! Ada yang bisa dibantu?
×