Cara menyantuni Anak Yatim dan Membelai Rambutnya
www.ismuba-smam9sby.sch.id - Assalamualaikum wr.wb pembaca yang budiman, pembaca pasti sudah mengenal dan mengidentifikasi siapa yang dikatakan sebagai anak fakir, anak yatim, dan anak miskin. Dalam agama Islam, kita diperintah untuk menyantuni mereke, sebagaimana yang tertera dalam Q.S al-Maun. Lantas bagaimana cara menyantuni anak yatim yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW? dan apakah ada tuntunannya memberi santunan dengan prosesi membelai-belai rambut anak yatim oleh jamaah secara bergiliran? apakah dibenarkan yatim remaja putri dibelai-belai sedemikian rupa oleh jamaah laki-laki dari remaja hingga dewasa?
Pertanyaan tersebut di muat dalam buluten ad-Dakwah milik Muhammadiyah Surabaya, Mimbar Jum'at Muhamamdiyah Surabaya Edisi 535/ VI 9 Ramadhan 1439 H/ 25 Mei 2018 dua bulan yang lalu. Pertanyaan tersebut sangat mengispirasi penulis untuk memuat dalam web SMA Muhammadiyah 9 Surabaya ini.
Dalam pandangan Tim Majelis Tarjih dan Tadjdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah menjelaskan bahwa seacara terperinci Nabi Muhammad SAW tidak memberi contoh bagaimana cara menyantuni anak yatim. Yang jelas, cara menyantuni anak yatim itu adalah dengan memuliakan, memperhatikan, memberi kasih sayang, memenuhi kebutuhan hidupnya (makan, minum, pakaian, tempat tinggal), pendidikan, kesehatan, dan segala sesuatu yang diperlukannya agar menjadi anak yang shalih shalihah, mandiri dan berguna.
Sedangkan tentang membelai rambut anak yatim, Majelis Tarjih dan Tadjdid PP Muhammadiyah menjelaskan bahwa memang ada sebuah hadits sebagai berikut: "Diriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa ada seorang laki-laki yang mengadukan kekerasan hatinya kepada Rasulullah SAW, maka beliau bersabda; 'usaplah kepala anak yatim dan berilah makkan orang miskin'" (HR. Ahmad dengan perawi Shahih)
Menurut hadits tersebut, mengusap kepala anak yatim dan memberi makan orang miskin mempunyai pengaruh yang sangat baik pada diri seseorang, yaitu dapat melembutkan hati yang keras. Dalam prakteknya, kedua hal tersebut dilakukan dengan penuh keinsyafan hati secara natural (tidak dibuat-buat). Mengusap kepala anak yatim adalah simbol atau cara menunjukkan empati dan kasih sayang, bukan ritual yang harus dilakukan. Sudah barang tentu yang diusap adalah kepala anak yatim yang belum dewasa. Adapun orang laki-laki membelai rambut anak yatim putri yang sudah menginjak usia remaja adalah dilarang karena menimbulkan fitnah.
Demikiannlah penjelasan Cara menyantuni anak yatim dan Membelai Rambut Anak Yatim. Semoga bermanfaat.
Posting Komentar untuk "Cara menyantuni Anak Yatim dan Membelai Rambutnya"
Posting Komentar