Pentas di Royal Plaza, Siswa Muse Tampilkan Drama Horor

smam9sby.sch.id - Siswa SMA Muhammadiyah 9 Surabaya (Muse) melaksanakan pagelaran dalam ujian praktik di Royal Plaza Surabaya, Sabtu (3/3/2024). Pagelaran ini merupakan bagian dari kolaborasi ujian praktik mata pelajaran Bahasa Jawa, Bahasa Indonesia, dan Seni Budaya.

Ustadz Vicky Della Setiawan menjelaskan, ujian praktik ini menjadi pembelajaran bagi siswa sebagai penerapan entrepreneur di bidang jasa event organizer.

“Agar siswa dapat mempunyai pengalaman memanajemen sebuah pertunjukan atau event dari hal dasar hingga selesai pertunjukan, seperti perencanaan kegiatan, dana, dan sebagainya,” kata guru yang juga pembina dalam pagelaran tersebut.

Pagelaran tersebut menampilkan drama horor bertema “Malam Satu Suro” serta drama amanah dan kejujuran bertema “Map Merah”.

Audata, siswa Kelas XII MIPA, mengungkapkan bahwa drama ini mengisahkan seorang pemuda melakukan ritual satu Suro dan bekerja sama dengan nyai pantai selatan agar dirinya mendapatkan ilmu dan semua keinginannya terwujud. Namun, akhirnya pemuda tersebut meninggal oleh nyai pantai selatan sendiri.

“Drama ini menyampaikan bahwa kita tidak boleh bersekutu dengan jin, terutama kita sebagai seorang muslim,” ujar Audita yang juga sutradara dalam drama tersebut.

Drama Map Merah sendiri, menurut Anggita, mengisahkan remaja wanita yatim piatu yang memiliki warisan dari orang tuanya berupa sertifikat tanah. Akan tetapi diambil oleh budenya yang gila akan harta, namun kekayaannya hancur akan kelakuannya sendiri.

“Drama ini menyampaikan bahwa kita tidak boleh memakan harta dari anak yatim sebagaimana dalam QS Al-Maun,” lanjutnya.

Kepala SMA Muhammadiyah 9 Surabaya Rina Nduruwati menyebut ujian praktik kolaborasi ini merupakan kegiatan tahunan sekolah.

“Kegiatan ini tidak hanya sebagai ujian praktik, tetapi juga sebagai sarana mem-branding sekolah berbasis entrepreneur. Tidak hanya di bidang kuliner, juga bisa di bidang jasa seperti event organizer,” tuturnya.

Publish Resmi: klikmu.co